Social Icons

Pages

Featured Posts

Selasa, 03 Maret 2015

Gigi Susu yang Tertinggal

Hi my blog, sudah lama menengokin blog. Semester kemarin kegiatan saya sibuk banget jadi gak sempat buat ngurus blog. Dulu rencananya mau diisi materi atau tugas-tugas kuliah malah jadi blog gak jelas kaya gini. Haha. Biarin lah, lagian siapa juga yang mau lihat-lihat blog yang aneh ini.

Semester 6 ini adalah semester akhir dimana masih ada kegiatan ngampus (mata kuliah materi), agak sayang rasanya kok cepat banget tiba-tiba waktunya sudah mendekati PPL, KKN, dan skripsi. Perasaan dulu baru masuk kuliah deh. Bakal kangen masa-masa kuliah bareng teman-teman.

Tapi bukan itu yang mau saya bahas disini. Postingan kali ini akan membahas tentang gigi. Kok gigi? Ya, saya baru sadar betapa pentingnya periksa ke dokter gigi. Berawal dari gigi kecil bagian depan saya yang patah, saya konsultasi ke dokter gigi di sekitar Unnes Semarang.

Setibanya di tempat tersebut saya disambut dengan dua orang dokter muda berhijab, begitu duduk dikursi periksa Bu Dokter langsung bertanya, “Sudah bengkak begitu ya?”. Mungkin gara-gara pipi saya yang chubby akibat libur panjang semester. Haha.

Setelah saya beri penjelasan, Bu Dokter memeriksa gigi saya. Kata Bu Dokter, “Ini gigimu kelebihan dua Dek.” Bu Dokter menyarankan untuk jangan memansang gigi palsu karena tidak efektif. Beliau lebih menyarankan untuk mencabut 2 gigi saya yang berukuran kecil lalu kemudian memasang ortho (kawat gigi) agar dapat merapatkan gigi supaya tidak renggang. Memang, ada 2 gigi susu yang seharusnya sudah diganti dengan gigi baru. Gigi yang seharusnya menggantikan gigi susu justru tumbuh disamping gigi susu dan saling berbenturan. Aneh kan.

Dari kecil, saya memang jarang sekali ke dokter gigi. Kalau gigi mau copot biasanya dicabut sendiri aja, kecuali kalau menambal gigi baru ke dokter gigi. Masa mau menambal sendiri pakai semen? Wkwkwk. Dokter gigi yang di Tegal yang merupakan Ibu dari teman sekelas SMA juga pernah bilang masalah gigi susu, tapi saya menunda-nunda terus. Karena kondisinya sedang mau UN dan keberadaan gigi susu tersebut tidak mempengaruhi kenyamanan.

Kembali lagi ke ruang praktek dokter, biaya yang harus dibayar adalah 2,5 juta rupiah. Sayapun menyetujuinya walaupun sempat berpikir sejenak karena cukup menguras tabungan. Bu Dokter bertanya, “Mau dicabut sekarang?”

Saya tidak langsung mengiyakan, dan bertanya balik. “Itu setelah dicabut langsung dipasang ortho (kawat gigi) atau bagaimana Dok?”.
Bu Dokter 1: “Gak Dek, giginya dicabut dulu terus dibiarkan 2 hari. Setelah itu baru dipasang orthonya.”
Saya: “Waduh, brarti kelihatan ompong ya Dok?”
Bu Dokter 1: “Ya, kalau belum dipasang kawat ya kelihatan Dek. Tapi kalau sudah dipasang ya gak terlalu kelihatan.”
Saya: “Kalau begitu, mending dicabutnya Hari Sabtu saja Dok biar Hari Senin pagi orthonya langsung dipasang. Hehe.” Kebetulan Hari Senin saya kuliah jam 1 siang, jadi aman.
Bu Dokter 2: “Wah, pinter milih harinya biar gak malu ya Dek berangkat kuliahnya.”
Saya: “Iya Bu. Hehe.”
Bu Dokter 1: “ Ya sudah, hari Sabtu pagi ke sini lagi saja. Nanti gigimu yang 2 itu dicabut. Bilang orang tua dulu.”

Setelah dijelaskan panjang lebar oleh Bu Dokter mengenai jadwal kontrol, biaya dan sebagainya, Bu Dokter membuatkan kartu dan sayapun pamit pulang.

Prosesnya ternyata ribet juga, 2 gigi harus dicabut dan didiamkan 2 hari terlebih dahulu baru kemudian dipasangi ortho. Berarti saya harus merelakan gigi saya terlihat ompong sementara. Katanya sih gigi baru bisa terlihat rapat paling cepat 6 bulan dan paling lambat 1 tahun. Dan juga harus merogoh kocek cukup dalam karena mengeluarkan biaya sebesar 2,5 juta rupiah. Ditambah saya harus melakukan kontrol tiap bulan dengan biaya tambahan tiap kontrol. Sepertinya kartu askes dari orang tua gak bisa dipakai untuk masalah ini. Lumayan juga sih, tapi kalau dibandingkan sama teman kos yang implant satu gigi bagian depan dan menghabiskan 7 juta dan teman yang pasang ortho (kawat gigi) atas bawah menghabiskan 5 juta rupiah saya masih sedikit beruntung.

Dari pengamatan saya, tempat dokter tersebut bukan tempat abal-abal. Karena disana jelas yang menangani dokter gigi, bukan tukang gigi. Dan di tempat yang abal-abal biaya yang ditawarkan biasanya di bawah atau sekitar 1 juta rupiah. Malah waktu saya bertanya kalau pasang ortho (kawat gigi) atas bawah biayanya 4 juta rupiah. Tapi kebutuhan masih banyak, awal semester belum beli buku dan lain-lain. Dan saya memutuskan hanya di atasnya saja yang dipasang. Lagipula gigi bagian bawah tidak ada masalah dan lumayan tidak berantakan. Hehe.

Tinggal siap-siap bersabar selama 1 tahun dengan gigi ompong berkawat sampai giginya rata. Untungnya gigi berkawat sudah tidak trend lagi sekarang, bisa-bisa dikira anak alay. Padahal ini untuk perawatan gigi. Hahahahaha.

Sekian.

Baca Selengkapnya...

Selasa, 09 Juli 2013

LDR (Laskar Dian Ratna)

Sekarang ini adalah hari-hari terakhirku ngekos di Dian Ratna, kosan yang penuh kenangan . Ada kebersamaan, kegembiraan, kegalauan, kesuraman, dan kegokilan. Masih aku ingat rutinitas sewaktu awal-awal ngekos di sini adalah maen kartu remi sampe tengah malam dengan hukuman coretan bedak yang dicampur air bagi yang kalah .

Kegokilan

Bedaknya dari siapa? Karena kos ini kos campur (ada cowo, cewe dan maho , mahonya bercanda), maka sudah jelas bedaknya dapat minta dari temen kos cewe. Yang jelas bukan saya yang minta, terus terang saya gak akrab dengan penghuni cewe .


Selain main remi, awal-awal kami juga rajin sholat maghrib berjamaah dan ngaji yasin tiap malam Jumat di Masjid terdekat . Kebiasaan tersebut masih kami lakukan meskipun intensitasnya menurun drastis . Yang paling saya ingat juga adalah ketika kami satu kos sama-sama kena diare , kami memang sering makan makanan dengan menu yang sama.

Ketika ada salah satu dari kami yang akan membeli makan, kebiasaannya adalah anak-anak yang lain akan minta titip untuk dibelikan dan setelah makanan sampai kami berkumpul di satu kamar dan makan bersama-sama. Waktu itu lagi ngetrend-ngetrendnya yang namanya penyet, gila satu kos demennya pada nitip (saya termasuk). Untungnya kami bergantian dengan senang hati membelikan makan dengan berbagai kondisi cuaca .

Setiap ada penemuan warung makan murah dengan rasa yang enak dan porsi jumbo pasti informasi ini akan langsung menyebar dengan dahsyatnya ke antero jagat Dian Ratna, begitupun dengan tempat laundry yang sudah menjadi langganan anak-anak Dian Ratna. Bahkan sampai pemiliknya hafal betul dengan nama kami masing-masing karena sudah langganan .

Kabinet Dian Ratna Bertaqwa

Jumlah kamar di Dian Ratna ada sekitar 60an kamar, dan bisa di golongkan menjadi 3 kelompok yaitu Dian Ratna Depan (penghuninya cewe), Dian Ratna Tengah (penghuninya cowo termasuk saya), dan Dian Ratna Belakang. Kami sempat iseng-iseng membuat kabinet “Dian Ratna Bertaqwa” di bawah kepemimpinan Didi dan Rama, keduanya adalah anak Hukum. Ada pembagian jabatan, kebetulan saya jadi Menkokesra. Semoga bisa jadi Menkokesra betulan, Aamiin..

Kebersamaan yang kami lakukan bukan hanya itu saja, kami sering bertukar kamar atau tidur bukan di kamar milik sendiri melainkan di kamar sebelah. Malah ada teman kos yang tidurnya pindah-pindah sambil bawa bantal dan berjejer kaya ikan pepes. Satu lagi yang lucu, kebiasaan temen kos kalau tidur pintunya tidak ditutup .

Lucunya waktu awal-awal, saya pernah terbangun tengah malam karena mendengar suara aneh . Ternyata suara itu berasal dari ringtone handphone yang menggunakan suara mba kunti dan perempuan menangis. Tengah malam anak-anak iseng menakut-nakuti Dian Ratna Depan (penghuni cewe) dengan suara tersebut. Parahnya sampai ada penghuni cewe yang teriak histeris dan menangis waktu itu.

Kegiatan Tengah Malam

Pernah suatu ketika kami nyuci motor bersama-sama pada waktu tengah malam. Berasa Dian Ratna jadi tempat cuci motor mendadak. Kalau perkuliahan sedang banyak libur kami akan futsal bareng, baik itu di lapangan FIS maupun di tempat futsal . Selain itu, kami juga suka bertanding PES. Game bola yang merupakan game favoritnya mahasiswa. Siang sampai malam terdengar suara teriakan-teriakan dari teman kos yang sedang bermain PES.

Anak DRB (Dian Ratna Belakang) juga tidak kalah gokil, mereka pernah karaokean pake speaker gede tengah malam. Lagunya lagu dangdut, semoga mereka yang terbaring di tanah tidak terganggu dengan ulah kami. Secara geografis Dian Ratna berada di sebelah kuburan dan memiliki iklim mistis , meskipun tidak terlalu terasa bagi orang awam. Anak DRB juga membentuk team futsal dengan nama DRB FC yang pernah meminjamkan pemainnya untuk romel P. AKT. C saat mengikuti Piala Dekan dan berhasil menembus semi final .

Kejadian yang paling koplak di awal tahun lalu kami pernah menyantap si bohay tengahmalam(baca : entok nyasar) bersama-sama. Ceritanya ada di sini. Kemudian pintu kamar yang kuncinya menggunakan gembok pun pernah menjadi objek keisengan kami. Suatu pagi hampir semua pintu di kunci dengan mengikatkan sedotan di lubang untuk gembok. Saya baru bisa keluar jam 6 pagi setelah 30 menit menghubungi teman-teman kos yang lain dan ternyata mereka juga terkunci. Bahkan gagang pintu penunggu kos (mas supri dan mas lono) juga diikat dengan kabel kawat, entah siapa yang lagi kumat waktu itu .

Dian Ratna bagaikan kosan yang tidak pernah tidur, dari malam hingga pagi terdengar samar-samar suara lagu atau sholawat entah dari kamar yang mana. Meskipun terkadang lagunya hanya satu dan berulang dari malam sampai pagi .

Tempat Persinggahan

Lokasi kos saya yang sangat dekat dengan kampus membuat kamarku sering jadi tempat persinggahan saya dan teman-teman ketika akan menunggu rentan waktu pada jam kuliah berikutnya. 19 dari 20 orang teman serombel cowo pernah singgah di sini dan ada beberapa yang pernah menginap. Tentunya tidak sekaligus, tidak mungkin kamar sekecil ini dimasuki banyak orang pagi .

Kini semuanya akan menjadi kenangan seiring dengan berjalannya waktu. Sebagian besar anak Dian Ratna Tengah memutuskan untuk pindah kos semester depan, begitu pula dengan saya. Semoga dengan hijrahnya kami dari Dian Ratna silaturahim diantara kami tidak terputus . Dan nasib buruk ku disemester satu yang membuat galau tingkat nasional tidak terulang di tempat kos yang baru .

Berhubung kami bukan orang narsis, berikut saya tampilkan beberapa foto di sudut-sudut kosan Dian Ratna .

1. Maho room
Spoiler for Maho room:

Ini buah karya salah satu teman kos. Kamar ini dihuni oleh Bapak Presiden Dian Ratna. Inspirasinya mungkin dari emot maho kaskus .


2. Kamar mayat
Spoiler for Kamar mayat:

Kamar ini dihuni Bapak Wapres Dian Ratna .


3. Arga caem
Spoiler for Arga caem:

Ini adalah bentuk pengakuan dari teman kos bahwa saya memang caem , sumpah bukan saya yang nulis. Saya tidak pernah nyoret-nyoret tembok kosan. Tulisannya pake kapur/tipe-X jadi kurang kelihatan di kamera. Kalau coret-coret pintu kos sih pernah .


4. Kamar Hanif
Spoiler for Kamar Hanip:

Berasa di mall kali ada petunjuknya .


5. Cowo versus cewe
Cowo versus cewe:

Maksudnya apa woy ? Mau balapan mandi ? Cowo lah yang menang .


6. Widi Viera
Spoiler for Widi Viera:

Wah, kalau Mbak Widi Viera ngekos disini beneran pasti anak-anak gak pada pindah tuh .


7. Plat AD dilarang parkir
Plat AD dilarang parkir:

Mungkin tulisannya kurang jelas karena difoto dari jauh, waktu foto iseng-iseng doang. .


Tadi pagi terlihat Mas Lono dan Mas Supri melakukan pengecatan tembok kosan. Jadi bersih lagi deh ini kosan dari coretan tangan-tangan jahil . Proses pindahan ke kosan yang baru sudah mulai dilakukan . Tapi saya masih akan tidur di kos ini sampai pulang ke Tegal hari Jumat mendatang .

Baca Selengkapnya...

Minggu, 07 Juli 2013

Jual Beli Aman di FJB Kaskus + Share Pengalaman

Kaskus adalah forum online terbesar di Indonesia. Sebagai forum online dengan sekitar lebih dari 5 juta member, baik dari dalam maupun luar negeri Kaskus memiliki beberapa subforum. Salah satunya adalah Forum Jual Beli atau yang biasa disingkat menjadi FJB. Menurut data yang saya peroleh beberapa tahun lalu, transaksi di FJB Kaskus mencapai 575 miliar rupiah per bulannya, mungkin sekarang sudah bertambah besar.

Forum Jual Beli Kaskus memiliki banyak perbedaan dengan toko online lain seperti Tokobagus ataupun berniaga.com. Perbedaan ini menurut saya akan memudahkan calon buyer dalam memilih seller. Buyer atau pembeli harus pintar-pintar memilih seller, kalau tidak ingin tertipu. Berikut 7 cara cara untuk mengantisipasi penipuan yang terjadi dalam jual beli online menurut saya, khususnya di FJB Kaskus :


1. Testimoni
Spoiler for Testimoni:
FJB Kaskus memungkinkan adanya komentar dari member Kaskus lain yang dapat dilihat oleh semua pengunjung Kaskus. Komentar dari member Kaskus lain di FJB Kaskus yang memberikan pengakuan tentang kepuasan terhadap pelayanan dari seller ini disebut testimoni. Biasaya testimoni berupa quotes akan dikumpulkan oleh seller di lapaknya.

Testimoni dapat dijadikan salah satu pertimbangan untuk memilih seller, tentunya dengan jeli melihat akun yang memberikan testimoni. Untuk mengantisipasi testimoni palsu, kita perlu memperhatikan reputasi, join date, maupun jumlah dan riwayat postingan akun pemberi testimoni tersebut



2. Reputation
Spoiler for Reputation:
Terpercayanya seller ataupun pemberi testimoni dapat dilihat pula dari reputasinya. Di Kaskus sendiri ada reputasi berupa GRP (Good Reputation Point) dan BRP (Bad Reputation Point). Umumnya kaskuser lebih mempercayai pemilik akun yang memiliki GRP berbalok-balok, GRP ini disimbolkan dengan warna hijau atau biasa disebut cendol. Sedangkan untuk BRP berupa balok berwarna merah yang disebut dengan bata. Tetapi tidak semua Kaskuser suka menerima cendol, ada beberapa dari mereka yang gemar mengoleksi bata.



3. Jangan Tergiur dengan Harga Murah
Jangan Tergiur dengan Harga Murah:
Ketahuilah harga pasaran barang yang akan dibeli. Jangan mudah tergiur dengan harga di bawah pasaran.



4. Bukti Pengiriman
Spoiler for Bukti Pengiriman:
Biasanya seller akan memberikan foto berupa kumpulan bukti pengiriman dari transaksi yang pernah terjadi untuk membuat calon buyernya percaya.



5. Riwayat si Seller
Riwayat si Seller:
Kita perlu menelusuri sepak terjang si Seller di Kaskus, postingan-postingan si Seller di Kaskus akan menunjukan kebonafitan Seller. Qoutes testimoni yang diperlihatkan si Seller bisa kita telusur menuju ke thread asal testimoni tersebut, karena tidak jarang ditempukan testimoni yang linknya invalid. Nomor handphone maupun rekening seller juga bisa ditelusuri.



6. Menggunakan Rekber
Menggunakan Rekber:
Di FJB Kaskus ada sistem Rekber atau REKening BERsama. Rekber ini mirip-mirip dengan sistem L/C (Letter of Credit). Lebih jelasnya bisa dicari di mbah Google.



7. COD (Cash On Delivery)
Spoiler for COD (Cash On Delivery):
COD adalah opsi paling baik untuk mengetahui kondisi barang sebelum membelinya. COD ini berarti adanya pertemuan fisik antara penjual dan pembeli di tempat yang telah disetujui sebelumnya. Pilihlah tempat COD di tempat keramaian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.






Demikian cara transaksi aman di FJB Kaskus menurut saya dan selanjutnya saya akan menceritakan pengalaman pertama saya berjualan di FJB Kaskus.



Pertama Kalinya Sukses Jadi Seller

Saya sering banget melakukan transaksi di Kaskus sebagai buyer. Banyak barang yang sudah saya beli di FJB Kaskus, mulai dari beberapa kaos Kaskus, beberapa jaket Kaskus, modem, berkeping-keping DVD game PC, flashdisk, beberapa buku, obat suplemen, peratan komputer, memory card, TV tunner, TV portable, meja laptop portable dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebut secara keseluruhan.

Sebelumnya saya pernah menjual hardisk bekas netbook saya yang badsector, karena mungkin masih bisa digunakan untuk canibal dengan netbook lain. Meski banyak yang berminat, tapi karena saya malas mengurusnya dan harganya yang tidak seberapa maka saya putuskan untuk tidak jadi menjualnya dan hardisk badsector itu masih tersimpan dilemari beserta 4 slot ram bekas komputer yang sudah tidak terpakai karena upgrade ram.

Belakangan ini saya berhasil menjual TV LED yang saya beli di Semarang. Link lapak saya di kaskus : http://kask.us/hb7Vt. Walaupun rugi dikit, tapi masih wajar karena sudah termasuk barang bekas. Semenjak membuka lapak di Kaskus, banyak tawaran yang datang mulai dari PM Kaskus, maupun SMS. Mungkin ada sekitar belasan orang yang menawar dari berbagai kota, tetapi dengan sadis (afgan) dan tega (rossa). Ada yang minta transfer biasa, COD daerah Tembalang maupun rekber.

Selang satu minggu ada nego yang pas dari Kaskuser Bekasi. Setelah deal, uang ditransfer dan barang pun dikirim dengan menggunakan JNE Reguler. Agak susah juga mencari konter JNE yang bisa memaketkan barang elektronik, saat itu saya mengirimnya lewat konter JNE di belakang Rumah Sakit Karyadi karena konter JNE langganan saya yang ada di sekitar Sekaran tidak melayani paketan barang elektronik.

Beberapa hari kemudian sang Buyer mengabari bahwa barang sudah sampai dan puas dengan kondisi barangnya. Alhamdulillah, dulu cuma bisa jadi buyer dan sekarang sudah merasakan betapa sulit dan menyenangkannya jadi seller. Ada rasa tersendiri saat mendengar sang Buyer puas dengan barang yang saya jual. Penjual memang harus jujur dengan keadaan sebenarnya terkait barang yang dia jual.




#OOT

Bisnis jual beli online adalah bisnis yang menggiurkan, jadi teringat dengan kakak saya yang bisnis butik onlinenya sudah lumayan besar. Pelanggannya bukan hanya dari Indonesia, ada dari Malaysia, Arab Saudi bahkan Korea. Padahal untuk ongkirnya saja sudah ratusan ribu. Teman serombel saya juga ada yang sukses dengan bisnis online jual beli laptop.

Salut deh sama mereka.

Baca Selengkapnya...

Kamis, 21 Februari 2013

Sisi Lain SNMPTNku

Kebetulan kemarin saya baru hangout dengan teman-teman seperjuangan, jadi saya terilhami untuk menulis cerita kami di blog. Ini adalah sebuah kisah perjalanan yang mengesankan  mengiringi perjuangan menghadapi SNMPTN 2012. Sebelum mengikuti tes SNMPTN, Saya, Ragil dan Irwan sudah mengalami kegagalan di 2 Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), yaitu AMG (Akademi Meteorologi dan Geofisika) dan STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik). Saya pernah share ceritanya di kaskus, ini linknya : (Share pengalaman masuk universitas).

Tapi di sini saya ingin menceritakan sisi lain dari perjalanan kami, yaitu dari segi kegokilan yang kami alami. Karena saya suka angka 7, Saya hanya akan menulis 7 kegokilan saja, sisanya biarlah hanya kami dan Tuhan yang tahu. Banyak kejadian lucu waktu itu, maklum perjalanan ini merupakan pertama kalinya kami nggelandang di Semarang tanpa di dampingi orang yang sudah paham daerah sini. Saya memang sudah cek lokasi tes dan mencarikan tempat untuk menginap (waktu itu bersama keluarga) sebelum kami ke Semarang, karena itulah saya yang bertanggung jawab dengan kelancaran agenda sakral kami ini.


Dengan semangat yang berkobar, kami (Saya, Ragil, Irwan, Ari, Noto dan Bapaknya Noto yang kebetulan ada tugas kerja ke luar kota) berangkat ke Semarang naik kereta untuk mengikuti tes SNMPTN. Harapan dan doa mengiringi kepergian kami. Sesampainya di Semarang, Irwan berpisah dengan kami. Dia ikut teman kami, Miftah untuk menginap di rumah tantenya. Akhirnya kami ber- 5 (minus Irwan) melanjutkan perjalanan naik mobil omprengan dari stasiun ke tempat kami akan menginap. Kami menginap di kos-kosan belakang gedung UNISBANK (daerah Mugas).



Lokasi kos kami lumayan dekat dengan lokasi tes SNMPTN yang berada di Jalan Pandanaran. Saya, Ragil, Noto dan Ari sama-sama dari kelas IPA dan kita berada di kelas yang sama saat kelas XII, yaitu XII IPA 2. Kami berempat mengambil pilihan IPC, sekalian mencoba keberuntungan kami di prodinya IPS.hehe..



Saya dan Ragil mendapatkan tempat tes di SMK 4 Semarang, sedangkan Noto dan Ari tempat tesnya di SMA 1 Semarang. Lokasi yang sangat berdekatan. Cerita lucupun dimulai :



(1) Noto : Tips Nyari Makan Murah


Berhubung kami anak baru di kota asing ini, maunya sih nyari makan yang enak dan murah. Noto mencoba menerapkan tipsnya : cari warung yang kumuh. Maksud dari kata kumuh yaitu tempat makan yang sederhana dan tempatnya tidak terlalu bagus dengan asumsi makanannnya murah (dan semoga enak).

“Golet tempat sing kumuh, eben murah”
Artinya : Cari tempat yang kumuh, biar murah.


**Noto adalah teman saya sejak SMP, kami sama-sama dari SMP 2 Tegal. Sejak masih SMP, Noto adalah anak yang lucu dan pinter ngelawak. Guru killer di SMP pernah dia bikin ketawa. Haha.. :D**


Teman-teman pun setuju. Kami berempat (Saya, Ragil, Ari dan Noto) keluar kosan dan mencari tempat makan. Sambil bersenda gurau, beberapa warung makan kami lewati karena tampilannya yang menurut Noto mewah. Wkwkwkwk...


“Not, nang kene bae lah not kan kumuh not...”, kata Ari pelan-pelan sambil menunjuk sebuah warung makan. (Artinya : Not, disini saja lah kan kumuh not...)

Noto menjawab, “Aja, kiye mewah bol...” (Artinya : Jangan, di sini terlalu bagus tau...)
Saya dan Ragil juga ikut memberikan saran, tapi saran kami ditolak juga. Dasar aneh si Noto, Wkwkwk...

Akhirnya, karena perut yang lapar dan ada warung yang masuk ke kategorinya si Noto, kamipun makan di warung itu. Sekilas di dalam hanya terlihat bungkus-bungkus mie instan dan gorengan.

“Mau makan apa mas?” Si mbak pemilik warung bertanya.
“Ada apa aja mbak?” Saya bertanya balik.
“Ada mie, sama gorengan atau mau bakso sama soto juga ada.”
“Pan pesen apa?” Ragil bertanya kepada kami.

Setelah melalui perundingan yang memakan waktu cukup lama karena saling lempar-lemparan, akhirnya kami berempat memilih menu yang sama, yaitu soto. Kami terkejut ketika melihat mbak-mbaknya malah ke luar dari warungnya dan menuju ke warung lain yang menurut Noto tadi tidak termasuk kategori kumuh.

Wah, sial kami tertipu. Mending tadi langsung beli di warung yang jual soto saja. Kamipun membayar dengan harga yang mungkin lebih mahal karena sotonya didatangkan dari warung lain. Wkwkwk...

Kesimpulan : Jangan melihat sesuatu dari covernya.



(2) Salah Kiblat

Berada di daerah baru yang arah bangunannya tidak beraturan tentu membuat kami bingung menentukan arah kiblat untuk sholat di kamar kos. Pedoman kami hanya musholla yang kami jumpai saat menuju kosan dari luar gang. Biasanya ketika kita masuk pintu musholla atau masjid “berbanding lurus” (bahasa fisikanya keluar noh...) dengan arah kiblat. Gak pernah kan lihat masjid atau musholla yang sholatnya menghadap ke arah luar atau ke pintu gerbang masuk utama. Biasanya kan orang sholat membelakangi pintu masuk utama. Paham kan?

Jelas... Ini adalah pedoman yang sesat dan salah, karena kira perlu masuk untuk membuktikan. Satu hari lebih kami sholat tapi salah kiblat. Hal ini kami sadari ketika Irwan, teman kami yang religius bergabung bersama kami (tadinya dia ikut Miftah) mengajak untuk sholat berjamaah di musholla dekat kos. Dan ternyata...

Arah kiblatnya itu bukan selurusan ketika kita masuk musholla. Penjelasannya begini, ketika kita masuk dari pintu utama (pintu depan) musholla, ternyata arah sajadah dan karpetnya menghadap ke arah kiri dari kita. Astaghfirullah...



(3) Pak Satpam : "Mau ngapain mas!"

Malam hari, kami jalan-jalan ke luar kosan sekalian melihat tempat tes yang ada di SMK 4 dan SMA 1 yang akan kami pakai esok harinya. Meskipun sekolah tempat tesnya sama, tapi ruang kelas yang akan kami pakai masing-masing berbeda. Mulai dari Ragil, dia dapat kelas yang letaknya di tengah sekolah. Kemudian Saya, kelas saya dicari-cari susah ketemunya. Padahal saat itu di sekolah SMK 4 sedang ada renovasi dan mulai dari bagian tengah ke belakang sekolah tidak ada penerangan lampu, mana sekolahnya gede banget lagi. Oh iya, struktur tanahnya juga tidak rata. Jadi harus naik turun, ruang kelas yang di paling belakang paling tinggi di antara bangunan yang lain di sekolah itu padahal gak tingkat.

Setelah ngubek-ngubek isi sekolah yang rumit, serta dengan rasa takut (sori ya, Saya sih gak takut) akhirnya kami bertemu dengan sosok mirip manusia di kegelapan. Ya, benar dia memang manusia juga yang juga sedang mencari tempat tesnya.

Ternyata tempat tes saya berada di tempat terpojok dan tergelap di sudut sekolah yang sangat luas ini.

“Yuh, balik bae yuh. Tempat tesnya Arga adoh nemen. Mengko ana sing ora-ora keh, peteng nemen maning.” (Artinya : Yuk, pulang aja yuk. Tempat tesnya Arga jauh banget. Ntar ada yang enggak-enggak nih, gelap banget lagi.)
“Iya, gampang wis lah. Ntar berangkat pagi-pagi aja, gampang tanya-tanya ke orang.”

Gak tau siapa yang mulai, kami akhirnya berlarian ke luar sekolah yang gelap gulita itu.

Kemudian, giliran tempat tesnya Noto dan Ari yang ada di SMA 1 Semarang. Awal-awal kami memasuki gerbang, kami ditegur oleh satpam. Kirain gak boleh masuk, eh ternyata...

“Mas, mau ngecek lokasi atau mau main?!”

Waduh... Ternyata Pak Satpam menegur Noto yang pake celana pendek. Kami baru sadar, akhirnya kami dan Pak Satpam tertawa. Dengan mudah, lokasi tes Noto dan Ari kami temukan hanya dalam beberapa menit menjelajah sekolah elite itu.



(4) Mulas...

Makanan di Tegal terkenal dengan rasanya yang pedas. Begitupun kami, kami sangat menyukai masakan yang pedas-pedas. Tapi perut saya tidak bisa diajak kompromi kalau kebanyakan makan pedas.

Begini kronologis kejadiannya : Tengah malam sebelum tes SNMPTN kami membeli ayam penyet di dekat gang kos-kosan tempat kami menginap untuk di bungkus dan di makan besok pagi-pagi. Hal ini untuk mensiasati kalau pagi-pagi tidak ada warung makan yang buka. Bisa berabe, ujian dari pagi sampai siang tapi perut belum diisi.

Gilanya, saya makan ayam beserta sambal-sambalnya. Padahal makan malam kami, menunya sama : Ayam penyet juga! Pagi-pagi setelah sarapan dan mandi, perut tiba-tiba mulas. Dalam perjalanan menuju tempat tes, saya berjalan sambil menahan mulas.

Parahnya lagi, sampai di sekolah tempat tespun masih terasa. Dan akhirnya, saya ke toilet. Betapa terkejutnya, di toiletnya gak ada gayung (alat untuk mengambil air), adanya kaleng cet bekas. Mungkin karena lagi direnovasi kali yah...

Hari pertama tes diwarnai dengan rasa mulas sambil mengerjakan soal. Peserta ujian yang lain saja pada mengeluh karena soalnya susah (katanya sih). Apalagi saya yang sambil nahan sakit perut ini. Haha..

Saya juga ingat, mungkin ini jalan dari Allah untuk menunjukkan bahwa saya sebaiknya betul-betul pindah jalur dari IPA ke IPS. Di tengah-tengah mengerjakan soal saat mengerjakan soal IPA, petugas yang menyuruh mengisi tanda tangan lembar jawaban, secara tidak sengaja menjatuhkan pulpen di bagian yang untuk mengisi jawaban yang berakibat ada coretan pulpen di lembar jawaban komputer. Saya baru sadar beberapa saat sebelum waktu habis, ya sudahlah. Pasrah saja...

Padahal saya sudah ikut les di 2 di bimbel ne*tron dan les privat 1 minggu di bimbel G*S.



(5) Ga.. Ampun Ga..

Setiap habis makan, kami selalu berkumpul di dalam satu kamar untuk belajar bersama (kami menyewa 2 kamar). Awalnya sih, kami serius dan konsentrasi belajar dan saling membantu jika ada soal yang jawabannya sulit. Tapi tetangga kamar kami, menonton acara OVJ di TV dengan volume yang sangat keras dan mengganggu.

Karena tidak bisa konsentrasi, kami membuat kegaduhan. Mulanya Ragil ijin ke belakang untuk buang air. Kemudian kami mengunci pintu kamar tempat kami berkumpul, dan kemudian mematikan lampu kamar. Suasana di dalam kamar pun dibuat hening tanpa suara.

Begitu Ragil datang, kegaduhan dimulai. Ragil menggedor-gedor pintu ingin masuk. Tapi kami di dalam malah bercanda. Gak tau dapet ide darimana, Ragil, melemparkan sandal-sandal dan sepatu yang ada di luar kedalam melalui jendela nako yang bisa dibuka dari luar. Kamar ini cukup luas untuk ukuran kosan, berukuran 3x6 meter dengan hanya berisi 2 tempat tidur dan almari (tidak ada barang berharga seperti TV di sini)

Saya, Noto, dan Ari saling mencari tempat yang aman agar tidak terkena lemparan maut dari Ragil. Sumpah, suasananya gaduh banget...

Saya sempat hampir kena sandal, sandal itu melayang tepat di atas kepala saya sewaktu saya jongkok. Saya merasakan anginnya saja. Wkwkwk...

Kami saling mencari tempat perlindungan, bisa di balik almari atau berlindung pakai bantal dan selimut, serta berlindung tepat di balik pintu.

Setelah sekian lama, kamipun menyerah dan Ragil akhirnya bisa masuk. Kejadian ini terus terulang ketika salah satu dari kami pamit ke belakang. Noto korban selanjutnya, dan puncaknya adalah ketika saya yang jadi korban.

Saya melakukan aksi yang sama seperti yang dilakukan oleh Ragil dan Noto. Sampai-sampai sepatu dan sandal kami yang berada di kamar satunya saya ambil dan saya lempar. Sori fren, amunisi saya lebih banyak, Hahahah...

Di dalam kamar yang gelap itu, terdengar sangat gaduh suara mereka berlarian kesana kemari. Akhirnya amunisi habis, tapi pintunya belum dibuka juga. Sayapun menyerah dan ke kamar samping yang tidak dikunci (kamar ini juga kami sewa, kami menyewa 2 kamar). Kebetulan ada buku SNMPTN yang tertinggal, jadi Saya baca-baca di kamar ini...

Tapi anehnya, di tempat Ari, Ragil, dan Noto berada masih terdengar suara gaduh dan suara benda berjatuhan. Samar-samar terdengar :

“Ampun Ga... Ampun... “
“Uwis Ga... Uwis...” (Artinya : Sudah Ga... Sudah...)
“Ga, Lara Ga... Lara...” (Artinya : Ga, Sakit Ga... Sakit...)

Saya kembali ke kamar mereka dan pintu pun sudah terbuka dan lampunya menyala. Aneh...

Ternyata sewaktu saya ada di kamar sebelah, mereka saling lempar-lemparan. Karena gelap, maka mereka tidak tahu posisi dan asal melempar sepatu dan sandal yang ada di dalam kamar tanpa melihat. Jadilah mereka asal melempar dan saling mengincar. Apalagi ditambah dengan misi balas dendamnya Ragil dan Noto terhadap Ari yang belum jadi korban.



(6) Tragedi Tugu Muda

Bukan ke Semarang namanya kalau belum ke Tugu Muda. Jam 11 malam dengan menggunakan taxi, kami berempat refreshing di Tugu Muda. Suasana yang ramai, banyak anak-anak ABG yang lagi pacaran di sini, bikin iri aja. Bahkan ada banyak pejuang SNMPTN yang menghabiskan malam di sini setelah berjuang di medan pertempuran SNMPTN.

Kami eksis foto-foto dan tiduran di atas rumput yang ada di dekat Tugu Muda. Banyak juga orang-orang yang melakukan hal serupa. Dipinggir kolam air berbentuk melingkar  yang ada di Tugu Muda kami mengobrol masalah cita-cita kami dan apa yang akan kami lakukan setelah tes ini. Ragil saat itu penasaran dengan air yang ada di kolam itu.

Dia ingin tau apakah airnya dingin atau hangat. Aneh juga ini orang.hehe... Akhirnya, Ragil menyelupkan jarinya ke dalam kolam itu dan ternyata suhu airnya biasa saja katanya.

Tiba-tiba mata Saya tertuju ke arah dimana ada suara orang tertawa. Saya melempar pandangan mata yang agak jauh, ternyata di pinggir kolam letaknya kira-kira 110 derajat (Tugu sebagai pusat koordinat) dari lokasi kami duduk ada sebuah pemandangan unik.

Kenapa unik? Karena di situ ada anak kecil yang sedang buang hajat ke dalam kolam air yang ada di Tugu Muda. Dan sepertinya anak kecil itu sudah lama buang hajat di situ. Ragilpun menyadarinya dan Dia sangat shock.



(7) Gagal ke Lawang Sewu

Ini cerita paling terakhir yang akan Saya posting. Sebenarnya ada banyak cerita lucu, tapi tidak semuanya Saya tulis karena menyangkut privasi dan capek lah nulis sebanyak ini. Saya bukan bang Raditya Dika yang memang punya bakat menulis di blog.hehe...

Lawang Sewu, nama tempat yang selama ini hanya bisa kami lihat di televisi. Kami sudah lama ingin mengunjungi tempat bersejarah ini. Kami berempat bolak-balik berkali-kali dari Mugas kira-kira 15 ribu naik taxi sekali jalan. Dan ternyata sudah tutup. Mungkin ada 5 kali kami bolak-balik ke Lawang Sewu ini.

Akhirnya kami hanya bisa foto-foto di pagarnya saja. Walaupun berada di pinggir jalan raya (apalagi dekat lampu merah), kami tidak malu. Karena yang penting di fotonya, bangunan lawang sewu kelihatan dari dekat. Wkwkwk...

Dulu, saat tes STIS di Gor Jatidiri waktu kami sangat mepet dan gak sempat muter2,  Sedangkan saat saya cari kosan buat tes SNMPTN bersama keluarga, saya gak sempat ke Lawang Sewu. Saya cuma sempat mampir ke mall yang ada di simpang lima. Sampai postingan ini terbit di blog, saya belum pernah ke Lawang Sewu meskipun sudah sering muter-muter sekitar Semarang.



******
Hasil dari perjuangan ini adalah, kami berempat (Saya, Ragil, Noto dan Ari) tidak diterima di jalur SNMPTN tulis 2012. Sedangkan Irwan diterima tapi di jurusan yang sebenarnya tidak dia inginkan. Saya dan Irwan akhirnya bisa diterima di UNNES lewat jalur SPMU. Sebuah pelajaran berharga, tidak selamanya perjalanan hidup akan semulus pahanya personil SNSD, terkadang perjalanan hidup penuh rintangan seperti jalan pantura Tegal - Pemalang. Hahahahaha :D


Sekarang kami berlima sudah di jalan kami masing-masing :

Saya : Kuliah di UNNES prodi Pendidikan Akuntansi.
Ragil : Kuliah di UNDIP prodi Matematika (murni).
Irwan : Kuliah di UNNES prodi Pendidikan Matematika.
Ari : Akan kuliah tahun depan di UNDIP atau UNNES. Aamiin..
Noto : Kuliah di LP3i Tegal jurusan Manajemen

#Semoga kami jadi orang sukses dunia akhirat.
Aamiin... :D

Baca Selengkapnya...

Kamis, 14 Februari 2013

Gagal Nonton UCL (UEFA Champions League)

Laga Manchester United Vs. Real Madrid tadi pagi adalah pertandingan yang paling ditunggu-tunggu para pecinta sepak bola di jagat ini. Sebagai fans MUFC saya juga tidak mau ketinggalan untuk ikut menyaksikan pertandingan ini yang ditayangkan 14 Februari 2013 LIVE di S*TV (Kick – Off 02.45 WIB).

Setelah dibangunkan oleh suara alarm, saya bergegas ke ruang keluarga dan menyalakan TV. Saya sangat terkejut dengan apa yang saya lihat.

What? S*TV masa nyiarin M*C musik? TV kabelnya gimana sih? Saya langsung menghubungi teman-teman dan kakak saya. Ternyata pertandingan sudah mulai dan Welbeck sudah mencetak gol. Pasti seru nih pertandingannya. Ganti ke Start Sport malah bukan siaran bola.

Karena saking kepenginnya untuk nonton, saya lepas 3 kabel dari Ind*visi*n yang terhubung ke TV dan menghubungkan kabel antena TV biasa ke TV. Kira-kira 30 menitan saya “ngutak-atik” TV pagi-pagi, tapi channel SCTV tidak tertangkap. Mau muter2 antena, tapi remote antenanya ilang. Masa mau naek genteng pagi-pagi buta gini cuma buat muter antena?

Berikut bukti yang berhasil saya ambil :

Saya baru ingat, kalau HP Android bisa untuk streaming TV. Langsung saya download aplikasinya di Play Store, tapi semuanya tidak ada yang menayangkan S*TV dengan baik. Sudah 3 aplikasi yang saya download, tapi hasilnya sama saja ke 3 aplikasi tersebut stuck menayangkan gambar ini : 


Gambar ini diambil dari 3 aplikasi yang berbeda dengan menggunakan ScreenShot di HP.

Padahal untuk streaming TV yang lain semuanya bisa lancar. Seandainya saya punya HP China yang bisa buat nonton TV. Jam 4 pagi saya menyerah dan tidur lagi.
_______________________________________________________________________________
Jam 5 pagi saya dibangunkan oleh Ibu untuk Sholat subuh. Selesai sholat, buka internet dan liat hasil pertandingan dan skornya adalah 1-1.

Iseng-iseng search di google, ternyata banyak juga “korban” dari Ind*visi*n yang gak bisa nonton UCL dan S*TVnya di alihkan ke M*C musik. Banyak yang mengecam kejadian ini di situs-situs internet.

Bahkan ada yang mengusulkan untuk lapor ke KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).
Gue sih angkat tangan, gak ikut-ikutan, hehe..
#piss..

Akhir kata, GGMU. Glory Glory Manchester United.

Baca Selengkapnya...