Social Icons

Pages

Sabtu, 27 Agustus 2011

Ada Band - Album Empati 2011 (Full Album Download)

ADA Band Meluncurkan Album "EMPATI" 2011 

Lounge Eden Planet Hollywood Jakarta, 27 Juli 2011 - "Empati adalah album yang spesial buat ADA Band. Di album ini, kami membuat banyak perubahan. Bukan perubahan yang tanggung. Ada beberapa elemen yang kami ubah secara drastis. Namun, jangan khawatir. Perubahan itu nggak sampai mengubah esensi dari ADA Band," ungkap Dika (bass), saat diminta berkomentar soal album studio terbaru band asal Jakarta ini.

Perubahan. Satu kata yang memang perlu dicermati dalam karya band yang saat ini diperkuat oleh Donnie Sibarani (vokal), Suriandika Satjadibrata (bas), Marshal Surya Rachman (gitar), dan Adhy Pratama (drum) ini.

Dibandingkan dengan album sebelumnya, Empati memang mengalami banyak perubahan. Dengan sudut pandang positif tentunya.

Album perdana yang dirilis di bawah naungan Universal Music Indonesia ini menawarkan banyak hal segar yang tidaK bisa didapatkan di album mereka sebelumnya. Yang paling terasa adalah energinya.

"Di album ini, kami menyajikan musik yang lebih "nge-rock". Karakter vokal Donnie pun terdengar lebih matang saat membawakan lagu-lagu di album ini. Satu hal yang sudah lama nggak terdengar di musik ADA Band," ucap Dika.

Basis murah senyum ini nggak berlebihan saat mengomentari musik mereka. Ada beberapa hal yang membuat musik ADA Band jadi berbeda. Dan yang utama adalah tidak ditemuinya lagi elemen piano dalam album ini. Peran piano di seksi ritem digantikan total oleh permainan gitar yang lebih padat dari Marshal. Membuat musik ADA Band terdengar lebih "Cowok: dari biasanya.

Hal ini langsung bisa didengarkan di barisan lagu yang mereka jadikan andalan di Empati. Termasuk lagu Sendiri, yang dipilih jadi single perdana.

Lagu Sendiri menjadi pilihan bersama ADA Band dan Universal Music Indoneisa karena memiliki melodi dan lirik yang sangat kuat. Musiknya pun masih tegas benang merahnya dengan lagu ADA Band sebelumnya. Didukung aransemen dan sound yang lebih modern, lagu ini diyakini bisa berperan sebagai jembatan bagi pendengar untuk memasuki episode baru ADA Band yang terdengar di singel-singel berikutnya.

"Melodinya tetap terdengar sederhana, romantis, enak di dengar & catchy. Bisa dibilang pop dengan jubah rock," kata Dika.

Penyampaian liriknya pun berubah. Nggak lagi mengumbar kata-kata puitis. Band ini memilih untuk tampil lebih lugas agar maksud mereka bisa lebih cepat dicerna. Namun, tidak lantas meninggalkan kesan romantis yang jadi kekuatan mereka.

Masuknya Adhy dalam formasi band ternyata memberikan pengaruh besar. Eks penggebuk drum Tipe-X ini memberikan warna yang b erb eda lewat gebukan drumnya. Selain itu, kontribusinya di proses penulisan lagu juga nggak b isa dipandang sebelah mata. "Dari 12 lagu yang ada di album ini, Adhy menyumbangkan empat buah lagu. Jumlah yang lumayan untuk seorang drummer. membuat warna dan tema lagu-lagu kami jadi lebih kaya dan segar," tandas Marshal.

Segar! Kata yang tepat untuk menggambarkan karya ADA Band di album ini. Mereka menawarkan banyak warna yang membuat pendengar tidak cepat bosan pada album ini.

Ada Izinkan, sebuah lagu bernuansa folk yang menampilkan permainan biola Hendri Lamiri. Ada Manusia Luar Biasa, single yang liriiknya mengajak pendengar untuk bekerja keras dan berani tampil. Dibalot dengan aransemen rock n'roll. Di lagu ini Dika, Marshal dan Adhy ikut bernyanyi. Lantas, ada juga Maunya Kamu, sebuah lagu yang menggabungkan unsur R&B, reggae, dan rock. Sehingga terdengar sangat dinamis dengan lirik yang lugas dan jenaka. Selain itu, band ini juga nggak ragu memasukkan unsur rap di lagu Hasrat lewat penampilan Ndeesaster di salah satu part lagu.

Satu hal yang perlu dicatat, di album ini ADA Band memutuskan untuk duduk langsung di kursi produser. mereka membuat berbagai eksperimen yang didukung penuh oleh Universal Msuic.

"Di album ini, kami berani keluar dari zona aman. Kami kembali berkomunikasi, dan menghasilkan lagu-lagu yang nggak terduga. Membuat kami jadi lebih pede dalam melangkah," ungkap Donnie.

Pede adalah modal penting dalam sebuah perubahan. Dan, untuk lebih menandakan bahwa ADA band telah memasuki sebuah episode baru dalam karirnya, perubahan pun mereka lakukan dalam proses penjudulan album.

"Di album ini, kami kembali menggunakan bahasa Indonesia sebagai judul album. Sebelumnya, kami selalu menggunakan bahasa Inggris untuk mengekspresikan isi album. Ini adalah upaya kami untuk menandakan bahwa kami nggak setengah-setengah berubah!" ucap Dika, serius.

Episode baru dari ADA Band sudah dibuka. Sebuah episode yang lebih jujur, lugas, dan segar. Yang dipersembahkan untuk kita, pecinta musik Indonesia.

Link Download

01. Ada Band - Kurang Makan Kurang Tidur.mp3
02. Ada Band - Lelah.mp3
03. Ada Band - Izinkan.mp3
04. Ada Band - Maunya Kamu.mp3
05. Ada Band - Sendiri.mp3
06. Ada Band - Hasrat.mp3
07. Ada Band - Sumpah Mati.mp3
08. Ada Band - Takkan Bisa.mp3
09. Ada Band - Idola.mp3
10. Ada Band - Menjadi Yang Terbaik.mp3
11. Ada Band - Penguasa Hatimu.mp3
12. Ada Band - Manusia Luar Bisa.mp3

FaceBook Page : ADA Indonesia
Twitter : @ADA_INDONESIA
#donnieADA, @dika_adaband @MarshalSR, @adhy_drum

Baca Selengkapnya...

Selasa, 25 Januari 2011

Corak Seni Rupa Mancanegara

Corak seni rupa murni di Mancanegara diawali dari lukisan dan karya-karya patung orang-orang premitif yang menggambarka tentang binatang dan manusia dalam bentuk sederhana. Berikutnya berkembang karya-karya yang bertemakan unsur keagamaan dan bercorak relegius. Pada zaman Renaissance para seniman mulai melukis wajah dan seluruh tubuh tanpa ada sesuatu makna agama.

(1) Corak seni rupa IndiaCorak seni rupa India merupakan pengaruh agama Hindu dan Budha yang menghasilkan patung-patung Budha, relief riwayat hidup sang Budha, relief pada bangunan kuil tentang ceritera Mahabharata dan Ramayana.




(2) Corak seni rupa Cina

Seni rupa tradisi Cina diawali dengan lukisan huruf dari tinta bak dan cat air transparan. Ciri-ciri lukisan lembut, halus, tipis, obyeknya umumnya pemandangan alam dan tokoh manusia dalam legenda.
(3) Corak seni
rupa Mesir Kuno

Seni rupa murni Mesir Kuno menghasilkan karya-karya berupa patung, relief dan lukisa. Patung yang dibuat pada zaman Mesir Kuno selalu dihubungkan dengan pembangunan tempat-tempat sacral. Biasanya patung Mesir merupakan tradisi pengulangan (stereotype) bentuk patung yang pernah dibuat.

Patung-patung Mesir mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Sikap: berjalan dengan sikap kaki kiri di depan, tangan menggenggam. Kalau duduk dengan sikap berlutut dan jongkok.
2) Model: raja-raja dan dewa-dewa, sedangkan rakyat jelata bentuknya dibedakan dengan jelas.

Seni relief Mesir mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tema menceriterakan tentang raja-raja, dewa-dewa, dan kehidupan rakyat jelata.
2) Jenis relief Mesir berupa relief dalam dan relief rendah.
3) Sikap relief manusia menampakkan ciri-ciri seperti: mata tampak depan, muka kaku tampak samping (profile), badan tampak depan (en-face), kaki tampak samping dengan kaki kiri melangkah ke depan.

Seni lukis Mesir banyak ditemukan pada berkas-berkas papyrus, dinding-dinding kuburan, dan peti mati. Pada dasarnya seni lukis Mesir mempunyai motif-motif yang sama dengan seni relief, yaitu bentuk lukisan tidak memperhatikan perspektif antara yang jauh dengan yang dekat, maupun gelap terang. Warna-warnanya sederhana, seperti untuk warnai kulit laki-laki dipakai warna coklat kemerah-merahan, sedangkan untuk warna kulit wanita digunakan warna kuning. Warna pakaian digunakanwarna putih, warna perhiasan digunakan warna merah, biru, dan hijau.

(4) Corak seni rupa Yunani Kuno
Perkembangan seni rupa murni Yunani Kuno dimulai pada zaman Kreta berupa seni relief, seni lukis dan seni patung. Seni lukis zaman Kreta cenderung menggunakan teknik fresco yaitu pewarnaan lukisan pada dinding bangunan dalam keadaan basah. Sedangkan relief yang dikerjakan pada dinding bangunan dengan teknik pahatan (stucco). Seni lukis ditemukan di Knostos yang bercorak dekoratif. Diperkirakan pada zaman Kreta bangsa Yunani telah mahir membuat patung, hasil peninggalannya tidak ditemukan.
Seni patung: patung pada zaman Yunani Tengah memiliki dua corak yang berbeda. Corak tersebut adalah corak Ionia dan corak Doria.

Seni patung corak Ionia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mewujudkan bentuk perempuan sebagai lambang Dewi.
b. Sikap duduk dan berdiri mengesankan gerakan.
c. Wajah tersenyum ramah.
d. bentuk lebih harmonis.

Seni patung corak Doria, ciri-cirinya sebagai berikut:
a. Mewujudkan bentuk laki-laki sebagai lambang Dewa.
b. Mengesankan sikap orang berjalan dengan kaki kiri melangkah ke depan.
c. Proporsi tidak realistis.
d. Wajah bulat dengan senyum angkuh dan bibir sedikit terbuka

Pada zaman gemilang, seni patung Yunani benar-benar mengalami puncaknya. Hal ini karena patung yang dibuat mempertimbangkan proporsi yang mendekati sempurna. Kemajuan seni patung Yunani dipelopori oleh 3 seniman yang hidup pada masa itu. Mereka itu adalah Phiedias, Myron, dan Polycletos. Ketiga pematung tersebut mampu menggabungkan langgam Doria yang tegar dengan langgam Ioania yang harmonis. Percampuran langgam tersebut, diberi sebutan Attis. Nama tersebut diambil dari nama tempat mereka berkarya yaitu Attica-Athena.
Keberadaan seni lukis Yunani hanya dapat diketahui dari literature-literatur Yunani Kuno. Hal ini disebabkan karya-karya lukisan Yunani musnah dan tidak ada peninggalannya sama sekali. Dari literature-literatur diketahui bahwa para seniman lukis Yunani pada zaman itu belum menguasai perspektif dan gelap terang (cahaya). Lukisannya bersifat dekoratif. Hal ini berawal dari lukisan jembangan pada zaman Kreta. Lukisan pada jembangan banyak menampilkan motif-motif kelautan, seperti rumput laut, ubur-ubur, ikan, karang, gelombang, dsb. Perkembangan berikutnya pada abad 10 SM muncul motif-motif geometris pada seni hias jembangan. Motif-motif lainnya berupa motif binatang, manusia yang ditampakkan dengan warna hitam pada jembangan tanah liat yang berwarna merah. Terdapat juga motif-motif kisah-kisah mitologi dan kepahlawanan.
Pelukis Yunani yang terkenal yang tercatat dalam literature Yunani Kuno adalah Polygnatos dan Apelles.

(5) Corak eni rupa Romawi

Pada karya seni patung Romawi kebanyakan merupakan penjiplakan dari seni patung Yunani. Namun oleh seniman Romawi bahannya diganti dari perunggu beralih ke bahan batu pualam. Seni patung Romawi dalam pembuatan patung-patung potret, namun unsur realisnya masih mengadopsi gaya Yunani.
Dalam Seni Relief Romawi banyak menampilkan ceritera peperangan bertema sejarah. Bentuknya tidaklah sebaik relief dari bangsa Yunani, terutama dalam perspektifnya.

Baca Selengkapnya...